Limbah botol merupakan limbah yang termasuk kategori limbah anorganik berwujud padat dan sulit terurai. Hal tersebut dikarenakan umumnya limbah botol dibuat menggunakan bahan-bahan non-hayati atau kimia. Limbah botol tentunya memiliki berbagai macam sifat lainnya, antara lain : Tidak mudah bocor, relatif tahan terhadap panas, dapat didaur ulang, menghindari adanya kontak dengan air dan udara sekitar, mampu mempertahankan warna, cita rasa, dan aroma produk yang dikemas.

    Konsumsi masyarakat yang tinggi menyebabkan tingginya produksi limah botol, sehingga tidak usah diragukan lagi jumlahnya yang terakumulasi ditempat pembuangan akhir (TPA). Sering kali limbah botol tidak dimanfaatkan kembali, padahal hasil daur ulang limbah botol memiliki nilai ekonomis.

    Bahaya atau Dampak Negatif akibat Limbah Botol Ketidakpedulian terhadap bahaya limbah botol dapat mengakibatkan peningkatan permasalahan lingkungan. Sangat miris, Indonesia dengan alamnya yang indah kini masuk ke dalam peringkat kedua penyumbang kerusakan lingkungan di bumi.  Hal ini menjadi sebuah pengingat bahwa seluruh masyarakat, hingga pelaku usaha pun sudah seharusnya berupaya untuk merubah pola fikir dan gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan. Apabila kedua sifat tersebut tidak segera dirubah maka keselamatan dan kelangsungsan hidup seluruh makhluk hidup terancam.

    Konsumsi masyarakat yang tinggi menyebabkan tingginya produksi limbah botol, sehingga tidak usah diragu. Terganggunya Pertumbuhan Tanaman Limbah botol yang dibakar dapat menjadikan tanaman yang tumbuh di daerah sekitaran mengalami nekrosis, bintik hitam, dan klorosis, hingga mempercepat kematian tanaman. Pencemaran tanah limbah-limbah botol yang terbuang begitu saja mampu menghalangi air untuk masuk ke dalam tanah. Pencemaran air dapat terjadi apabila limbah botol langsung dibuang begitu saja ke sungai atau danau. 

    Hal ini dapat menyebabkan perairan mengalami penyumbatan saluran sehingga terjadilah banjir. Selain itu, isi atau material yang sebelumnya berada di dalam limbah botol juga mampu menyebabkan air mengalami perubahan warna serta menghasilkan bau yang menyengat.  Limbah botol berbahan plastik berpotensi meningkatkan kandungan mikroplastik di perairan. Mikroplastik memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tanpa disadari dapat terakumulasi dalam tubuh biota sungai / laut dan juga manusia melalui proses rantai makanan.